Senin, 14 Mei 2012

[Kisah Nyata Surat] Seorang Ayah Kepada Anaknya Yang Sudah Meninggal





Apa kabar Libby?
Akhir-akhir ini ayah kangen dan ingat terus sama libby, apalagi dinegara kita saat ini sedang berjangkit penyakit demam berdarah. Virus yang mengantarkan libby menghadap Tuhan YME.
Ayah inget hamper satu tahun yang lalu. Sejak hari Sabtu tgl 19 April 2003, Libby sudah mengeluh kurang enak badan , ayah langsung membawa libby ke dokter speciallis Libby di Mall Ambasador hari itu juga untuk mendapatkan perawatan. Dokter waktu itu menyatakan bahwa Libby sakit radang tenggorokan.


Walaupun sudah agak membaik, hari Senin 21 April 2003 Libby tidak sekolah dulu agar bisa beristirahat dan lagipula besok libby akan perform balet untuk pertama kalinya. Ketika ayah pulang kantor, Libby sangat excited untuk segera perfom ballet besok harinya. Ayah juga ingat libby tunjukkan semua costum yang telah dimiliki. Kamu memang sangat-sangat menyenangi ballet. “Ayah lihat libby perform besokk khan?” Tanya Libby pada ayah, yang ayah langsung jawab iya.


Keesokan harinya tanggal 22 april 2003, ayah sengaja mengambil cuti agar bisa leluasa hadir keperformance ballet Libby yang pertama. Pukul 6.15 Ayah mengantarkan Libby sekolah, sepanjang perjalanan Libby terus berbicara mengenai performace ballet (suatu ritual yang hampir setiap hari ayah jalani bersama Libby ketika Libby sudah mulai TK di Lab. School Rawamangun). Karena hari itu cuti, ayahpun bisa menjemput Libby ketika pulang sekolah Pukul 11.30, Libby sangat senang ayah jemput karena tidak biasa-biasaynya ayah bisa jemput kamu. Dalam perjalanan pulang Libby bertanya sama ayah? “Ayah, siapa Kartini itu?” lalu ayah jawab “Kartini itu seorang putri yang berjasa pada kaum wanita makanya diperingati sebagai hari kartini.” Kemudian Libby bertanya lagi “kok putri tidak pakai baju cinderella” (Libby tahunya gambaran Putri adalah seperti yang digambarkan dalam karakter Disney).


Ayah berusaha menjawab semua pertanyaan “Kartini sudah mennggal ya ayah?”, ayah jawab iya. Libby masih terus memborbardir ayah dengan pertanyaan, “Kalau Libby mau diperingati harus meninggal dulu ya ayah? Ayah agak bingung juga menjawabnya, namun akhirnya ayah jawab tidak perlu karena ada juga yang masih hidup sudah diperingati”.
Pertanyaan itu tadinya hampir tidak ada artinya kecuali contoh lan dari curiosity kamu yang sangat tinggi, namun belakangan ayah mulai menyadari bahwa mungkin itu adalah firasat tepat seminggu sebelu kepulangan kamu ke TuhanYME.
Ketika perform ballet, ayah inget Libby kelihatan masih lemas, belum lagi beberapa temen kamu tidak menari dengan baik sehingga secara keseluruhan penampilannya tidak terlalu menggembirakan. Kamu yng sangat perfectionist kelihatan sangat kecewa dengan penampilan kelompokmu yang kurang kompak.


Ketika pulang, Libby kelihatan agak murung, ayah terus menerus berusaha untuk menghibur Libby dengan mengatakan bahwa performance-,mu cukup baikk. Tapi tidak dapat ditutupi bahwa Libby kecewa sekali. Hari Kamis malam, Libby anas lagi sampat 40 derajat. Tanggal 25 April 2003, Libby ulang tahun yang ke-5, kamu masih sakit sehingga tidak masuk sekolah. Ayah dan Mommy kembali membawa kamu ke dokter, dokter mengatakan bahwa jikasampai Senin belum turun juga panasnya, senin harus diambil darah.
Tanggal 26 April 2003 Libby ulang tahun yang ke-5 di MC-Donald Arion. Libby sudah mulai turun panasnya hanya masih kelihatan lemas. Pesta ini adalah permintaan pertama Libby karena biasanya ulang tahunmu hanya dirayakan di sekolah dengan membawa kue ulang tahun saja. Entah kenapa Libby menginginkan pesta di MCDonald lengap dengan badutnya. Ayah minta maaf sama Libby karena terlambat mengurusnya, badut yang diminya kamu tidak bisa hadir di pesta, ayah tidak tahu bahwa MC-Donald tidak memperbolehkan badut dari luar.


Libby kelihatan kecewa dengan ketidakhadiran badut itu karena ternyata kamu sudah bercerita pada temen-temenmu bahwa di Pestanya aka nada badut teletubies (Ayah sangat-sangat menyesal tidak bisa memenuhi permintaan Libby, maafin ayah ya Lib).
Libby ngomong, “Badutnya nggak bisa datang ya, yah? Gimana ya nanti Libby dibilang pembohong sama temen-temen. Tapi nggak apa-apalah temen-temen pasti ngerti”. Libby adalah seorang yang sangat patuh terhadap janji, kamu tidak mau mengecewakan orang lain.
Pulang dari pesta Libby kelihatan sakit lagi, ayah mencoba untuk menghibur kamu dengan melakukan kompres dan lain-lain panas kamu tidak turun-turun hadiah yang banyak pun hamper-hampir tidak kamu sentuh, hanya saja percakapan kita yang ayah masih sangat ingat. Libby ingat nggak ketika ayah Tanya .” Lib, uang yang dari Nini kan banyak, mau dibeliin apa sama Libby, beliin mainan ya!?” Libby malah bilang sama ayah “ayah, mainan libby sudah banyak sekali.. bahkan sebagain mau Libby kasiin ke orang miskin, kasihan khan mereka nggak punya mainan.. libby mau kirim bunga yang banyak sekali untuk nini.. Nini pasti senang..”


Ayah kaget dengar jawaban Libby tapi sama sekali tidak menyangka apa-apa. Belakangan ayah baru sadar ini adalah tanda-tandamu yang lain karena waktu sebelum pemakaman ternyata rumah nini tepat kamu disemayamkan dipenuhi oleh bunga-bunga yang bersimpati sama kita.
Libby ingat nggak hari minggu ayah dan Mommy bahwa Libby kerumah sakit Bunda untuk diambil darah karena ayah tidak mau nunggu lgi sampai hari Senin. Ayah inget Libby minta ayah A&W dan minuman Fruity strawberry, ayah seneng sekali Libby minta makan karena sudah dua hari kebelakang Libby susah makan, Libby nggak pernah mengeluh sakit perut Cuma mengeluh pusing saja dan mual,
Besoknya mommy membawa hasil test darah kedokter lagi, trombosit kamu masih 149.000 . kata dokter Libby terkena gejala Thypus dan disarankan untuk istirahatdan banyak minum, sore harinya panas Libbi sudah mulai turun, ayah seneng sekali pada saat itu, bahkan ayah telepon ke Bandung untuk member tahu bahwa Libby sudah turun panasnya, Cuma pada saat itu Libby masih sangat lemas dan masih Muntah,


Ayah pikir libby sudah mendingan . Malamnya ternyata libby terus mengigau dalam tidur, ayah, mommmy dan uti nggak berhenti berdoa, kita putuskan untuk membawa kamu ke dokter lagi first thing in the morning. Sama sekali tidak terbersit dalam pikiran ayah bahwa Libby mungkin sudah mulai didekati oleh malaika. Panas kamu sudah turun sekali ke 36 derajat.
Keesokan harinya Libby diantar sama mommy dan uti ke dokter lagi, di dokter menurut mommy trombosit kamu sudah turun ke 59.000 dan langsung diperinthkan untuk masuk rumah sakit. Mommy membawa kamu ke RS Mitra Jatinegara karena kata dokter, disana PICU (ICU anak-anak)nya cukup baik.
Kata Mommy , dalam perjalanan Ke RS, kamu masih minta mie dan pisang. Mommy inget di dalam mobiil Libby ngomong, “Ma, kok orang-orang itu tidurnya aneh ya?” Mommy nggak bisa jawab Cuma bilang ,” Libby kuat ya..” sampai di rumah sakit Libby sudah nggak sadar, ketika ditaruh di bed gawat darurat , Libby langsung kejang dan pergi untuk selamanya sebelum dokter sempat melakukan pertolongan apa-apa.


Ayah minta maaf ya Lib nggak bisa nemenin kamu pulang kerumah kamu di surga. Ayah ngerasa bodoh sekali malah ikut meetingdi kantor ketika kamu sedang berjuang dengan maut. Tapi memang jalannya sudah harusbegitu, ayah rela Libby pulang ke rumah pemilik Libby karena ayah hanya diberi kesempatan untuk merawat Libby selama tepat 5 tahun.
Mommy sekarang sedang hamil lagi. Adelle sudah mulai cerewet, maunya sekarang pakek baju punya Libby terus. Kemaren-kemaren dia terus berbicara mengenai kamu, Libby dateng ke mimpinya Adelle ya? Ya udah dulu ya Lib, ayah harus kerja dulu,, ayah mau buat surat buat temen-temen ayah biar mereka belajar dari pengalaman kita.


Sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=14456196